Mobil listrik yang dikemudikan langsung oleh Dahlan bersama salah seorang penemu mobil listrik mengalami rem blong menghindari tebing sehingga tiang listrik di Tawangmangu Karanganyar.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi.
"Dari Tawangmangu turunan tajam, kita sudah di Magetan, mobil di sana," jelasnya.
Sebelum berangkat, mobil tersebut diberi doa tolak bala' yang dipimpin oleh dalang senior Ki Manteb Sudharsono. Dalam pengantar doa, Manteb menyampaikan pesan bahwa ksatria harus jujur dan tidak plin-plan dalam bertindak.
Ksatria, kata Manteb, harus selalu mengusahakan bersatunya niat, ucapan, dan tindakan. Selain itu ksatria harus tegas dan tidak mencla-mencle (plin-plan) agar tetap menjadi sosok yang terhormat.
Setelah dibacakan mantra, selanjutnya mobil Tuxuci disiram dengan air yang diambil dari empat arah penjuru di Solo.
"Ini bukan ruwatan tapi tolak bala. Karena kalau ruwatan itu untuk manusia. Sedangkan untuk barang itu didoakan agar terhindar dari bala' atau musibah," ujar Manteb.
Sedangkan Dahlan menegaskan doa tolak bala' itu diadakan selain untuk menghindari musibah dan bencana, juga untuk menghindarkan dari fitnah.
Namun sayang sang kreator mobil 'Ferrari' Tucuxi belum bisa berkomentar banyak, perihal kecelakaan akibat rem blong yang dialami Menteri BUMN, Dahlan Iskan, bersama Tucuxi karya Danet Suryatama.
"Saya belum baca (artikel penyebab kecelakaan), soalnya saya nasih di luar. Jadi saya tidak mau berkomentar banyak dahulu," ucap Vice President ElektrikCar (LLC), Ninien W Lestari, Sabtu (5/1/2012).
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sengaja menabrakan mobil listriknya ke tebing gara-gara rem blong. Upaya ini dilakukan supaya mobil yang sulit dikendalikan itu tidak mencelakai orang lain.
"Saya tabrak tebing supaya tidak mencelakai orang lain, soalnya kalau tidak begitu nanti bisa nabrak siapa saja. Mungkin saya bisa meninggal atau celaka tapi tidak mencelakai orang lain, risiko ini sudah dihitung," ujar Dahlan.
Dahlan mengungkapkan hal ini via sambungan telepon tak berapa lama setelah kecelakaan terjadi pada pukul 15.00 WIB, Sabtu (5/1/2013).
Dahlan menyatakan mobil 'Ferrari' listriknya itu rusak berat, sampai atapnya pun hancur. Pasalnya, selain tebing, mobil itu juga menabrak tiang listrik dan satu mobil pribadi milik orang lain yang kebetulan berada di lokasi.
"Memang hancur, mobil nabrak tiang listrik dan mobil di pinggir jalan yang sedang parkir," jelasnya.
Hebatnya, Dahlan mengaku tidak kehilangan konsentrasi meski telah mengalami kecelakaan yang bisa menghabisi nyawanya. Secara spontan Dahlan langsung mengecek kondisi tubuhnya pasca insiden tadi.
"Saya di tempat duduk tidak kehilangan konsentrasi. Saya berpikir apakah saya cedera, saya coba menginggat sesuatu, masih ingat. Tidak ada darah di muka, tangan berfungsi kaki juga berfungsi meski sedikit terjepit," katanya
0 comments:
Post a Comment