Cerita itu terkuak saat Citra mendatangi Pengadilan Agama Cibinong, 7 Januari 2014. Kala itu Citra datang untuk memenuhi panggilan lantaran adanya gugatan pembatalan pernikahan terhadap dirinya.
Citra dinikahi oleh Kolonel Infantri Yakraman Yagus pada 20 Februari 2011. Namun, dengan alasan buku nikah tersebut tidak resmi maka sang suami akhirnya mengajukan pembatalan pernikahan.
"Ternyata dia sudah menikah lagi dengan drg. Irianti Malarangeng tahun 2013, itu semua sudah ada di data saya. Tapi kenapa baru sekarang pembatalan pernikahan itu diajukan sedangkan saya sudah punya buku nikah dan buku nikahnya dibakar sama beliau," tuturnya pilu.
Saat berada di Pengadilan Agama tersebut, tanpa disadari datanglah sang suami beserta istri barunya. Menurut Citra, pria yang masih sah sebagai suaminya itu langsung mengeluarkan kata-kata kasar.
"Awalnya mereka ketemu sama papa saya, karena saya takut mereka kenapa-kenapa jadilah saya keluar dan melerai. Nah di situ saya dipukul pakai tangan di bagian muka saya dan si wanita itu nampar saya dan memukul juga menarik baju saya sampai semuanya terjatuh," ucapnya lagi.
Dalam perkelahian tersebut ada satu petugas keamanan yang telah mengamankan Citra agar terhindar dari tindak kekerasan yang berlanjut.
Atas pemukulan ini, bagian pipi dan sekitar mata kiri Citra lebam. "Bagian bekas pukul di atas mata dan bagian pipi masih ungu. Ini masih lebam dan tangan ada bekas juga karena di tarik-tarik," ujar Citra.
Setelah dipukul, Citra pun melaporkan tindakan itu ke instansi terkait, termasuk Pusat Militer Angkatan Darat di Jakarta, tempat si suami berkarier. Ternyata, Yakraman meradang dengan langkah Citra yang melaporkan perbuatannya. Citra pun mengalami ancaman dari Yakraman.
"Pernah rumah saya didatangi oleh lima orang. Pelaku diantaranya Yakraman. Dia juga suka bawa senjata api jenis FN, kami sekeluarga takut," kata Citra. Atas ancaman ini, Citra pun mengadu ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Bantahan pihak Kolonel Inf. Yakraman Yargus
Kisah penyanyi dangdut Citra Ria yang mengaku mengalami tindakan KDRT yang dilakukan oleh oknum TNI, yang juga diakuinya sebagai suami langsung mendapatkan respons dari pihak yang bersangkutan. Termasuk pengakuannya tentang pernikahannya dengan seorang kolonel, mendapatkan bantahan.
Perempuan yang sebelumnya disebut-sebut oleh Citra, yakni drg. Iryanti Mallarangeng muncul untuk memberikan tanggapan. Yanti yang mengaku sebagai istri sah Kolonel Inf. Yakraman Yagus menegaskan bahwa suaminya tak pernah menikahi Citra.
Sebelumnya, Citra mengaku mendapat perlakuan kekerasan dari sang kolonel. Ia juga menunjukkan foto yang memperlihatkan pernikahan dengan kolonel tersebut. Namun, menurut Yanti, foto tersebut adalah rekayasa. Tak hanya foto, buku nikah yang ada di tangan Citra pun menurutnya palsu.
"Pernikahan itu tidak pernah terjadi, buku nikah palsu itu juga adalah rekayasa," tandas Irianti.
Yanti pun kemudian berkisah panjang lebar bagaimana awal mula lahirkan foto pernikahan dan buku nikah palsu itu. Menurutnya, suaminya pertama kali berinteraksi dengan Citra sejak diperkenalkan oleh salah seorang bakal calon bupati sebagai pemandu lagu di tempat karaoke.
Setelah itu, Citra pun kenal dengan Yakraman bahkan mengajak untuk membuat sebuah manajemen artis. Menurutnya, karena sang suami ingin mendapat penghasilan tambahan, akhirnya menyetujui ajakan Citra dengan membuat kantor manajemen di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
"Dia meminta back up untuk membuat manajemen, harapan dia biar bisa mengangkat dirinya. Saat itu suami saya berpikir, apa salahnya untuk mencoba bisnis baru," kisah Irianti.
Tapi seiring berjalannya waktu, manajemen itu tidak berkembang sehingga merugi sampai akhirnya harus tutup. Setelah itu, Citra yang juga mantan personel 'Tiga Sanca' ini pun kembali mengajak Yakraman untuk berbisnis, kali ini kos-kosan.
"Dia minta perjanjian minjam uang Rp 40 juta dengan perjanjian satu tahun setelah dicairkan uang baru dibalikin di tahun berikutnya dengan cara diangsur. Sementara di tahun kedua penghasilan dibagi dua," ungkapnya.
Belum berjalan sempurna, dituturkannya, Citra datang nangis-nangis meminta pertolongan pada Yakraman karena bermasalah dengan salah seorang bupati di Sumatera. Menurutnya, Citra telah dibiayai bupati itu untuk pergi umroh tapi ketahuan istri sang bupati.
Hingga akhirnya ia meminta sang kolonel untuk berakting menjadi suaminya dengan harapan, istri bupati itu tidak menaruh curiga. Berbagai cara pun dilakukan Citra hingga akhirnya ia mengirim uang untuk umroh tersebut ke rekening sang kolonel.
"Segala administrasi diurus semuanya agar istri bupati percaya, dia (Citra) dimintai untuk berfoto keluarga oleh istri bupati. Terbitlah foto itu, karena saat perjanjian itu cuma ditunjukkan ke bupati itu saja, suami saya itu juga percaya," tuturnya.
Sebulan setelah kejadian itu, terbitlah buku nikah mereka, yang tak lain palsu.
"Setelah pulang umroh, suami saya mendapat hidayah, dia membuat komitmen selain dia harus bayar utang itu ke saya. Akhirnya dia jadi patah arang, dicecar terus. Suami saya sampai berbohong harus ke Kamboja. Dia (Citra) sudah mentransfer uang umroh itu ke suami saya agar dipercaya dia sebagai suami seorang kolonel," ungkapnya.
Citra Ria dilaporkan pasal penipuan
Iryanti Mallarangeng bersama sang suami melaporkan Citra ke Polda Jawa Barat. Citra dituding melakukan tindak penipuan, penghinaan dan perbuatan tidak menyenangkan.
"Saya laporkan di Polda Jawa Barat Oktober 2013," ungkap Yanti.
Citra juga sudah dipanggil kepolisian. Menurut Yanti kala itu, sang pedangdut membawa buku pernikahan yang diduga adalah dokumen palsu.
Setelah pelaporan di Polda Jabar, pihaknya langsung ke Pengadilan Agama Cibinong untuk pembatalan pernikahan. Ketika dijadwalkan sidang, Yanti mengaku bertemu dengan ayah Citra di balik pintu masuk.
"Saat itu saya bertanya, di mana anak bapak?" kisahnya.
Belum juga mendapat jawaban, Yanti mengaku ada yang mendorongnya dari belakang. Ternyata perempuan yang mendorongnya itu adalah Citra.
"Dia datang dari kerumunan orang, dia mencakar muka saya. Otomatis saya hampir terjatuh," tuturnya.
Yanti juga mengisahkan saat didorong itu, sang suami yang mendampinginya berusaha untuk menahannya agar tidak terjatuh. Tapi, tanpa disengaja, ia menambahkan, tangan suaminya itu mengenai wajah Citra.
"Suami saya tahu saya sebelumnya baru dirawat, dia otomatis nahan tangannya ke depan, menahan saya jatuh tapi kena muka dia (Citra). Itu kejadian sebenarnya. Bahkan akibat dorongan itu kepala saya sampai saat ini masih bengkak," kisahnya.
0 comments:
Post a Comment