BANYAK SMS SPAM, HARGA KARTU PERDANA (SIM CARD) DIUSULKAN BAKAL JADI RP 100 RIBU. Harga Kartu Perdana (SIM card) akan dinaikkan menjadi Rp 100 ribu. Hal ini disebabkan penetrasi kartu SIM yang sudah melampaui populasi penduduk Indonesia. Lihat juga TIPS SUKSES PDKT LEWAT BBM SMS Pendekatan Cinta Via Hp.
Menurut Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S Dewa Broto, usulan BRTI untuk menaikkan harga SIM Card jadi Rp 100 ribu ada di dalam draft revisi Rancangan Peraturan Menteri (RPM) tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi No. 23 tahun 2005, yang segera diuji publik.
Selain itu, yang menjadi alasan harga SIM card naik jadi Rp 100 ribu tak lain karena selama ini harga kartu perdana dijual terlalu murah. Harga pasaran terendah ada yang dijual Rp 2000, atau bahkan gratis. Hal ini membuat banyak pengguna nakal bergonti-ganti kartu.
Harga kartu perdana yang murah diiringi bonus jor-joran dari operator, membuat SIM Card sering kali dijadikan alat untuk promosi dan cenderung mengarah spamming. Misalnya, SMS tentang penawaran kredit tanpa agunan (KTA) yang sering tak diinginkan di inbox ponsel pelanggan.
Usulan ini sekaligus mendorong kondisi pelaporan yang real, jumlah pengguna kartu SIM dari tiap-tiap operator.
Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Nonot Harsono, menjelaskan, dengan harga yang tinggi, penetrasi kartu SIM akan berkurang dan kemudian membuat jumlah pengguna terlihat faktual.
"Jadi, orang nanti akan semakin sayang dengan nomor yang dimiliki. Tujuannya adalah membuat satu orang mempunyai satu-dua nomor," kata Nonot.
Soal hitungan harga tersebut, menurut Nonot sudah dipertimbangkan secara matang, yaitu daya beli masyarakat.
Ia mengatakan, harga itu juga mempertimbangkan proporsi harga ponsel terjangkau yang beredar di pasaran.
"Ponsel low-end saja Rp300 ribuan. Kalau harga kartu perdananya sepertiga harga ponsel, masih masuk akal," imbuhnya.
11.7.13
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment