Showing posts with label Tips Merawat Bayi/Anak. Show all posts
Showing posts with label Tips Merawat Bayi/Anak. Show all posts

18.12.13

WASPADAI BAHAN BERBAHAYA DALAM PRODUK PERAWATAN BAYI

Jenis bahan-bahan berbahaya dalam produk perawatan anakWASPADAI BAHAN BERBAHAYA DALAM PRODUK PERAWATAN BAYI. Tanpa kita sadari, bisa jadi terdapat bahan berbahaya dalam produk perawatan buah hati kita. Kendati berlabel alami, belum tentu semua bahan yang digunakan benar-benar berasal dari alam. Lihat juga CIRI CIRI GANGGUAN MENTAL ANAK Tanda-Tanda Menderita Kesehatan Mental Pada Anak

Karena itu, sebagai orangtua, perlu adanya kehati-hatian dalam memilih produk perawatan anak. Agar tidak terjadi hal yang membahayakan nantinya.

Untuk itu, sebelum membeli produk perawatan bayi, ada baiknya meneliti label untuk memastikan produk tersebut benar-benar aman. Berikut adalah daftar bahan berbahaya yang bisa jadi ada di produk perawatan bayi:

Hydrogenated Cottonseed Oil

Kendati terdengar alami, cottonseed oil yang dibuat dari biji kapas, sebenarnya mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri, arsenik, timbal dan pestisida. Semua itu, menurut Environmental Working Group, masuk ke dalam biji kapas selama penanaman, di mana petani menggunakan pestisida dan bahan kimia lain untuk membasmi hama.

Sodium Stearoyl Lactylate

Hati-hati jika Anda membaca bahan ini di label produk. Kendati berasal dari minyak sayur konvensional seperti kacang kedelai atau kelapa sawit, sodium stearoyl lactylate dicurigai sebagai pemicu iritasi pada kulit yang menyebabkan kulit bayi kemerahan dan gatal jika terlalu sering digunakan.

Parfum

Wangi tubuh bayi yang beraroma bedak dan susu memang menyenangkan, tapi jika ingin memberi bayi Anda wewangian lain sebaiknya pilih yang benar-benar alami, seperti dari bunga. Pasalnya, penggunaan sembarang parfum pada bayi juga bisa mengakibatkan alergi, dermatitis, serta gangguan pernafasan.

Benzoic Acid

Dalam beberapa tes, Benzoic Acid atau Asam Benzoat memang terbukti aman dalam standar industri, namun ternyata jika bersentuhan dengan kulit bayi, asam benzoat ini bisa menyebabkan alergi dan iritasi. Selain itu, jika terlalu lama disimpan, asam benzoat bisa berubah menjadi benzene yang bersifat karsinogenik atau menyebabkan kanker.

Cetearyl Alcohol

Environmental Working Group menetapkan cetearyl alcohol sebagai bahan iritan. Selain itu, bila terhirup atau terkena mata, cetearyl alcohol juga bisa membahayakan.



Nah Bunda, semoga informasi ini bermanfaat!

7.10.13

8 JENIS MAKANAN SEHAT TINGKATKAN DAYA KONSENTRASI ANAK

Blueberry dapat meningkatkan daya konsentrasi belajar anak8 JENIS MAKANAN SEHAT TINGKATKAN DAYA KONSENTRASI ANAK. Setiap orangtua menginginkan buah hatinya tumbuh sehat dan cerdas. Untuk itu sebaiknya orangtua memperhatikan dengan jeli kebutuhan gizi dan nutrisi mereka setiap hari. Konsumsi makanan sehat tidak hanya membuat tubuh anak sehat, tapi juga fokus saat belajar. Diperlukan beberapa nutrisi penting untuk mendukung neurotransmitter sehingga anak bisa menerima materi pembelajaran lebih cepat. Lihat juga 11 MAKANAN INI DAPAT MENGURANGI KECERDASAN & MENURUNKAN KETAJAMAN OTAK.

Berikut ini makanan yang dijuluki "Brain Food" ini diyakini dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi berpikir anak-anak.

1. Salmon
Salmon kaya akan asam lemak omega-3DHA yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh manusia. Kandungan nutrisi ini berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem syaraf sejak bayi ada dalam kandungan. Kecuali itu juga bisa menurunkan risiko ADHD, depresi, dan asma.

2. Bijian utuh
Produk makanan kaya whole grain atau bijian utuh kaya akan serat dan lebih lama dicerna. Konsumsi bahan makanan ini bisa bisa mempertahankan kadar gula darah sehingga anak tidak cepat lapar setelah makan siang. Konsumsi roti atau sereal whole grain bersama maple syrup, blueberrry, walnut, bubuk kayu manis untuk meningkatkan fungsi kognitif.

3. Kacang -kacangan
Kandungan serat dan zat besi dalam bahan makanan ini bisa membantu menyeimbangkan gula darah, menjaga tubuh tetap kenyang dan pikiran tetap fokus sepanjang hari. Tambahkan kacang dalam sarapan dan buat bubur kacang hijau agar mudah dikonsumsi.

4. Blueberry
Buah beri dengan warna biru tua ini kaya akan anthocyanins yang bisa membantu mencegah penurunan fungsi kognitif saat usia bertambah. Buah ini juga bisa meningkatkan daya ingat untuk semua umur yang penting untuk proses belajar.

5. Mangga
Mangga adalah sumber terbaik vitamin B6 yang berperan penting dalam perkembangan kongnitif. Selain itu, mangga juga kaya akan vitamin C yang membantu mendukung fungsi kognitif dan menjaga sistem imunitas tetap kuat.

6. Sayuran berwarna
Tomat, ubi jalar merah, labu, wortel, bayam adalah sayuran yang kaya nutrisi dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat.

7. Susu dan Yogurt
Makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis nutrisi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim. Susu dan yogurt juga bisa membuat perut kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi sumber energi bagi otak.

Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa anak-anak dan remaja membutuhkan lebih banyak vitamin D bahkan 10 kali dari dosis yang direkomendasikan. Vitamin D adalah vitamin yang juga penting bagi sistem saraf otot dan siklus hidup sel-sel manusia secara keseluruhan.

8. Telur
Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat.

24.7.13

TIPS LANGKAH MENCEGAH SAKIT DIABETES PADA ANAK

FOTO ANAK LUCU Bebas Penyakit diabetes pada anakTIPS LANGKAH MENCEGAH SAKIT DIABETES PADA ANAK. Penyakit diabetes pada anak tak lagi menjadi kasus aneh. Pola hidup yang tak sehat hingga menjadi obesitas menjadi penyebab tingginya resiko terkena Diabetes. Lihat juga foto anak bayi Kate Middleton dan Pangeran William.

Sebagai orang tua, Anda berkewajiban untuk menyusun pola hidup sehat, seperti makanan hingga aktivitas fisik bagi tumbuh kembang anak.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah mereka dari serangan diabetes.

1. Cek kondisi kesehatan anak secara berkala. Dalam hal ini, sebagai orang tua harus mengetahui cek jadwal rutin untuk pengecekan kadar gula darah anak.

2. Kurangi atau bahkan hilangkan asap rokok di lingkungan anak.

3. Pastikan aktivitas fisik secara rutin untuk anak. Anda bisa mengajak anak untuk berolahraga seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berlari. Cukupi olahraga rutin setiap harinya, paling tidak 30 menit.

4. Istirahat yang cukup. Meskipun aktivitas fisik penting, namun istirahat juga harus diperhatikan.

5. Kendalikan stres. Bukan hanya orang dewasa. Stres pada anak juga akan mempengaruhi kesehatan secara umum.

6. Diet sehat. Meskipun anak memiliki 'warisan' diabetes, Anda harus mengupayakan agar anak tetap mengonsumsi makanan rendah kalori, dan nutrisi yang seimbang seperti vitamin, mineral, dan juga serat.

Melibatkan anak dalam memilih makanan sehat merupakan salah satu cara agar anak menjalani pola hidup sehat. Mengajak dan mengajari anak membeli dan menyiapkan makanan tentu menjadi keuntungan tersendiri untuk Anda. Apa yang anak konsumsi tentu tergantung pada orangtuanya, untuk itu berikan batasan serta mengontrol apa saja yang dapat anak-anak makan. Peran orang tua dalam mencegah diabetes pada anak

14.10.12

CARA MENGATASI ALERGI MAKANAN PADA BUAH HATI

Alergi menyerang anak yang memiliki bakat alergi atau atopikGEJALA & CARA MENGATASI ALERGI MAKANAN PADA ANAK. Alergi merupakan reaksi tubuh yang berlebihan terhadap benda asing di sekelilingnya, yang disebut alergen. Reaksi tubuh yang disebut dengan alergi ini terjadi ketika tubuh salah mengartikan zat yang masuk sebagai zat yang berbahaya.

Alergi hanya menyerang anak yang mempunyai bakat alergi yang disebut atopik. Bakat ini bisa diturunkan oleh orangtuanya.

Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh makanan. Tidak semua makanan cocok dikonsumsi. Karena alergi, makanan bernutrisipun tak bisa dikonsumsinya. Alergi makanan bisa disebabkan oleh banyak faktor. Akibatnya bisa saja si kecil mengalami gatal-gatal, diare, dan berbagai hal serius lainnya.

Gejala lain (yang hampir selalu muncul beberapa menit setelah makan), adalah:
• Mual
• Muntah
• Diare
• Gatal (tenggorokan, mulut, mata, kulit, dan telinga)
• Bibir bengkak
• Ruam merah (bintik atau bentol besar seperti eksim)
• Tenggorokan tersumbat (sulit menelan atau bernapas)
• Lidah bengkak dan memenuhi mulut
• Dada sakit
• Pusing
• Wajah pucat atau membiru, denyut nadi melemah dan kehilangan kesadaran.

Jika si kecil mengalami alergi pada makanan tertentu, cobalah siasati dengan cara ini.

1. Pahami jenis makanan penyebab alergi

Ada banyak jenis makanan yang bisa menyebabkan alergi. Misalnya, telur, seafood, gandum dan kacang. Pelajari dulu kandungan nutrisi pada makanan. Perhatikan juga gejalanya, seperti gatal-gatal, diare, atau mual.

2. Tunda pemberian makan

Jika alergi makanan terjadi, tunda dahulu pemberian makanan tersebut. Misalnya, telur dan seafood bisa diberikan setelah usia sembilan bulan. Beritahukan juga beberapa orang di rumah agar tak memberikan makanan yang membuat si kecil alergi.

3. Perhatikan label makanan

Bubur susu atau biskuit kemasan sering diberikan pada anak. Cermati info nutrisinya sebelum membeli. Perhatikan komposisi makanan yang ada pada kemasan untuk mencegah terjadinya alergi.

4. Ganti makanannya

Jika si kecil mengalami alergi pada makanan tertentu, gantilah jenisnya agar nutrisi yang dibutuhkannya tetap tercukupi. Konsultasikan dahulu penggantian makanannya pada seorang ahli gizi

Kasus terjadinya alergi pada anak, berbanding terbalik dengan kasus infeksi. Semakin orang terbiasa untuk hidup bersih, justru sensitivitas pada alerginya lebih besar. Maka tak salah jika ada yang menyebut alergi adalah penyakit yang banyak menyerang kalangan menengah ke atas dan berpendidikan tinggi.

Pada reaksi alergi ringan, seperti sakit perut atau ruam merah, perhatikan kondisi si kecil bila keadaannya memburuk, dan hubungi dokter. Untuk meredakan rasa kurang nyaman, banyak dokter merekomendasikan antihistamin sesuai dosis dan berat badan anak. Jika anak mengalami reaksi alergi relatif berat, seperti tenggorokan tersumbat, bibir membengkak, atau kehilangan kesadaran, segera hubungi nomor darurat rumah sakit. Bicarakan pada dokter apakah Anda perlu menyimpan epinefrin. Langkah awal mengatasi gejala alergi anak