"Broadcast BBM yang beredar menjelang tahun baru 2013 itu tidak benar isinya, tidak bertanggungjawab, dan melanggar hak konstitusional PKL," kata Ketua APKLI, Ali Mahsun, dalam keterangan tertulis, Senin 31 Desember 2012.
Dia meminta masyarakat mengabaikan berita itu. Para pedagang terompet juga diimbau tetap berjualan seperti biasanya. "Kepada PKL terompet, lanjutkan berdagang, buktikan kalian memiliki makna dalam berbangsa dan bernegara. Jaga kebersihan," pinta Ali Mahsun.
Sebelumnya, masyarakat diresahkan dengan adanya pesan BlackBerry Messanger yang menyatakan terompet tahun baru yang dijual di pinggir-pinggir jalan mengandung Tuberculosis atau TB dan HIV. Dalam pesan tersebut disebutkan bahwa penularan virus itu melalui air liur akibat terompet sudah ditiup berulang kali oleh orang yang berbeda sebelum dibeli, sehingga menyebabkan dua anak di Bekasi dan BSD mengalami flu, batuk darah, bahkan setengah lumpuh.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emawati, mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir. Menurutnya, kabar yang disebarkan melalui pesan berantai itu tidak sepenuhnya benar. "Benar, kalau dapat menyebabkan seseorang terkena virus batuk dan pilek, karena terompet mungkin sebelumnya sudah dicoba dari mulut orang lain yang kita tidak tahu sedang menderita sakit atau tidak. Tapi kalau HIV tentu tidak mungkin, karena penularannya bukan melalui air liur, melainkan melalui darah atau hubungan seksual," kata Dien.
Dien menambahkan, untuk penularan virus TB kemungkinannya 1 berbanding 20 sehingga masyarakat tetap dapat merayakan tahun baru dengan terompet asal tetap memperhatikan kebersihan pada terompet tersebut. Ia pun menjelaskan bahwa suhu udara kota Jakarta yang cukup panas dan tidak lembab dapat mempercepat matinya kuman bakteri atau virus dalam terompet.
0 comments:
Post a Comment