28.12.12

VIDEO YOUTUBE JOKOWI TEROWONGAN RAKSASA MULTIGUNA 'DEEP TUNNEL' ATASI BANJIR TENGAH KOTA

VIDEO YOUTUBE TINJAUAN JOKOWI TEROWONGAN RAKSASA DEEP TUNNELVIDEO JOKOWI TEROWONGAN RAKSASA MULTIGUNA 'DEEP TUNNEL' ATASI BANJIR TENGAH KOTA. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mengatakan, terowongan raksasa atau deep tunnel yang akan dibangun untuk menanggulangi masalah banjir ibukota merupakan terowongan multiguna. Setidaknya, terowongan tersebut juga dapat difungsikan sebagai jalan tol.

"Makro desainnya kan sudah ada. Artinya, antara MRT dan jalan tol serta deep tunnel-nya sudah saling sambung lah," ujar Jokowi usai memberikan pengarahan kepada para pejabat di Kantor Walikota Jakarta Selatan, Jumat 28 Desember 2012.

Menurut Jokowi, terowongan tersebut bisa digunakan sebagai jalan tol di saat kering. Namun, saat musim hujan, jalan tol di terowongan itu ditutup. 

"Kalau musim hujan seperti ini, tolnya tutup. Semuanya dipakai untuk tampung air. Tapi, kalau sudah musim kering, mungkin pada Maret, nanti hanya dipakai sungainya yang lapisan bawah. Lapisan kedua dan ketiga bisa dipakai jalan," katanya.

Mengenai mekanisme dan teknis pembuatannya, Jokowi berjanji akan menunjukkan secara detail pembuatan terowongan yang rencananya membentang dari Jalan MT Haryono hingga kawasan Pluit itu.
"Nanti akan saya tunjukkan plan-nya seperti apa, mungkin hari Rabu lah. Ini sudah saya rangkum-rangkum, dari MT Haryono ke Pluit seperti apa. Kemudian cara membuatnya bagaimana. Nanti, akan saya tunjukkan semuanya biar jelas," katanya.

Selain itu, dia menambahkan, pembangunan terowongan yang diperkirakan membutuhkan biaya Rp16 triliun itu juga dapat dijadikan sebagai salah satu pemasukan bagi Pemprov DKI Jakarta.
"Banyak, tidak hanya dari jalan tol, dari sewa kabel, optik, pembuangan limbah, kabel listrik, kemudian banyak lagi yang lain. Ini jadi namanya bukan hanya terowongan air, tapi terowongan multiguna," katanya.

"Sekarang memang belum terlihat investornya, tapi coba nanti lihat bulan Januari, pasti pada ngantre karena melihat visibelnya," ujar Jokowi di Balai Kota Jakarta, Kamis 27 Desember 2012.

"Diuji-uji apanya, wong negara lain sudah ngerjain kok. Nanti diuja-uji nggak jadi-jadi. Habis waktunya hanya untuk uja-uji saja." katanya.



"Di negara lain sudah ada, kan hanya penggunaannya akan ditambah. Dengan begitu DKI juga bisa dapat pemasukan dari sana."


 Jokowi menjanjikan pembiayaannya tidak membebani pemerintah Pusat. Namun demikian, belum ada skema pembiayaan yang bisa dijelaskannya.


"Enggak perlu dengan pusat. Sementara ini belum terpikir, beri kami waktu untuk nanti segera kami putuskan," ujar mantan Walikota Solo itu.


Menurutnya, proyek terowongan ini sebenarnya telah direncanakan sejak masa pemerintahan mantan Gubernur Sutiyoso. Sebab itu, proyek bisa cepat direalisasikan daripada melakukan kajian kembali hanya memakan waktu lebih lama. 

Disampaikan Jokowi, terowongan itu akan multifungsi. Tidak hanya untuk menampung air hujan, namun juga bisa difungsikan menempatkan kabel listrik, buangan air limbah, kabel optik, dan saluran PDAM.

Bahkan Jokowi bermimpi, bila torowongan itu nanti bisa digunakan sebagai jalan tol saat keadaan kering. Namun, Jokowi belum mau menjelaskan secara detail tentang mimpinya itu. Katanya, di negara lain pemanfaatan terowongan air untuk jalan tol sudah dilakukan.

"Bahkan kalau dalam keadaan kering, jalur di dalam terowongan bisa digunakan sebagai jalan tol. Ini kan hanya penggunaannya akan ditambah. Dengan begitu DKI juga bisa dapat pemasukan dari sana," katanya.

Jokowi menambahkan, untuk pembiayaan ini, Ia juga tidak ingin membebani pemerintah pusat. Terkait pembiayaan itu, Jokowi meminta waktu untuk memutuskan.
 


0 comments:

Post a Comment